Sunyi Senyap Sendiri

https://pixabay.com/en/person-human-female-rear-view-1171956/

Di tengah zaman yang menyibukkan ini, kita seolah dibuat lupa atas kemanusiaan kita. Lupa atas kewajiban apa nisbatnya kita seorang hamba. Dunia penuh akan godaan, kesenangan, hiasan yang senantiasa membuat kita terpedaya olehnya.

Wahai jiwa yang kosong, jiwa yang belum selesai dengan persoalan pribadi, jiwa yang penuh pertanyaan.

Marilah kira meredupkan pandangan kita sedikit lebih banyak. Menyepi, mencari arti dari kekosongan itu. Menyepi, berfikir, menghayati semua yang berlalulalang di otak kita. 

Allah...

Allah...

Allah...

Sepi, dan semakin sepi. Senyap, insaf. Adakah apa diri ini? 

Hanya manusia yang bangga oleh dosa-dosa, belum juga merasa bersalah atas dosa.

Ssst, dalam sepi aku berharap bertemu dengan diriku yang sejati, bukan diriku yang penuh ke-aku-an, atau diriku yang selalu bercermin pada dia, mereka atau bahkan kalian. 

Sepi sepi senyap. Sepi diriku sendiri.

Dalam sepi, hanya aku yang lebih tau akan persoalanku sendiri, bukan yang lain. Istaftik qolbak.

Wahai hati, tenanglah engkau.

Hanya aku, aku yang bisa tau apa yang semestinya, karena aku ada saat aku bisa sadar dan merasa.

Pati, 17 Ramadlan 1438 H

0 Response to "Sunyi Senyap Sendiri"

Post a Comment