Idul Fitri: Lebar Lebur Luber

Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar...

Meminjam istilah yang digaungkan oleh kyai sekaligus budayawan K.Budi Harjono Semarang bahwa Idul Fitri itu syarat akan 3 hal tadi (Lebar, Lebur, Luber) meskipun nantinya interprestasi dari ketiga hal tersebut lebih didominasi oleh gagasan penulis sendiri.

Lebar berarti selesai, selesai sudah masa gemblengan kyai-kyai selama satu bulan di bulan suci Ramadlan. Masa itu diidentikan bagi kita untuk melatih ketaqwaan dan ketaatan kita dalam beribadah. Mulai dari terbiasa sholat sunah, terbiasa memahan nafsu, terbiasa bangun di sepertiga malam, terbiasa i'tikaf, dan lain sebagainya. Harapannya setelah terlatih kita bisa terbiasa dan bahkan meningatkan ketaatan kita. Olehnya setelah bulan Ramadlan habis, disusullah bulan Syawal yang berarti peningkatan, peningkatan dalam hal ibadah, meningkat dari apa yang telah kita lakukan di bulan Ramadlan.

Lebar ada pula yang menafsirkan sebagai Lembaran, bukan hanya Lebaran. Lembaran kosong yang putih bersih tanpa noda. Seperti halnya hadist nabi yang berkata kullu mauludin yuladu 'ala fithroh. Fitri disini maksudnya bersih tanpa dosa. Entah dosa terhadap sesama manusia maupun dosa kepada Allah SWT. Hal ini dijanjikan oleh Allah bahwa mereka yang berpuasa dibulan Ramadlan dengan ikhlas, maka Allah akan mengampuni segala dosa-dosa mereka (Man qoma wa shoma Ramadlana imanan wa ikhtisaban, Ghufiro lahu dzunubahu)

Persoalan selanjutnya ialah bagaimana dosa kita tidak sebatas kepada Allah SWT saja melainkan juga terhadap sesama manusia. Dalam hal ini orang Jawa membuat perumpamaan dosa sesama manusia dengan makanan Lepet yang terbuat dari ketan sehingga lengket dan sulit dihilangkan saat terkena tangan. Berbeda dengan ketupat yang diumpamakan sebagai dosa dengan Allah yang mudah dihapus dan dibersihkan.

Terlebih Allah sendiri memiliki sifat alGhofur (maha pengampun). Bahkan dalil Man qoma wa shoma Ramadlana imanan wa ikhtisaban, Ghufiro lahu dzunubahu ternyata difahami sebagai penghapusan dosa antara manusia dengan Tuhannya saja. Adapun dosa antar manusia harus dimintai maaf terlebih dahulu terhadap manusia terkait agar dosanya terhapuskan.

Olehnya ada Lebur, yang berarti kita harus legowo meminta maaf dan menerima maaf dari sesama pada momen lebaran seperti saat ini supaya dosa-dosa kita lebur entah itu dosa antar manusia ataupun kepada Allah. Idul Fitri sendiri berarti kembali ke "asal" (kita yang tanpa dosa) sehingga Lebar saja tanpa Lebur kita tidak akan mengalami, menjalani, dan menghayati Idul Fitri yang sesungguhnya.

Adapun Luber ialah bonus dari 2 hal besar tadi, luber kasih sayang luber rahmat luber keberkahan luber rizki bagi jagad raya dan seisinya ini.

Allahu Akbar wa liLlahi al-Hamd....