''Menulislah, karena aku sadar aku bukan siapa-siapa'' (absurd bingit!)
Menulislah, iya menulis, tak ada alasan untuk tidak menulis. Begitulah setidaknya yang diucapkan dosen pada mahasiswanya.
Suatu ketika diceritakan bahwa mbah Bisyri Mustofa Rembang ditanya oleh seseorang "Kiai, nyuwun sewu, njenengan kok saget gadah tulisan kalihan karya-karya katah iku dos pundi?" "Aku nulis kui yo ben entuk duet wong aku sadar ora iso opo-opo, macul yo ora kulino" jawab mbah Bisyri.
Orang tersebut pun tambah penasarannya "lho kok kerono kedunyan Kiai?" Mbah Bisyri yang diserang melalui pertanyaan balik menjawab "lha iyo, mungkin penyebabe wong ora nduwe karya iku yo ikhlase sedari awal, dadi ora ndwe motivasi pasti. Nek aku kan ora, nulis awal yo tak niati golek duet ben semangat, mengko nek wis dadi lagi noto ati supoyo ikhlas, sekali-sekali nipu setan barang"
Iya, memang. Menulislah, tak ada alasan, karena menulis proses tertinggi dari pencarian ilmu.
NB: percakapan mbah Bisyri murni redaksi penulis, namun intisari cerita pernah penulis baca dari salah satu buku (yang mana penulis lupa judulnya) serta diperkuat dengan cerita yang pernah penulis dengar dari salah seorang dosen dimana penulis kuliah.
0 Response to "Tulisan Yang Baik Adalah Tulisan Yang Ditulis"
Post a Comment