Jika kita membahas tentang agama, atau kehidupan dalam kancah agama, maka tak ada lain tujuan akhirnya adalah ridlo Allah atau puncaknya surga nanti diakhirat.
Sebelum itu, ada syarat pasti yang harus dipenuhi bagi kita yaitu mengerti bahasa Arab karena memang sumber agama islam bisa dipelajari hanya jika kita bisa bahasa Arab atau minimal memahami teks-teks Arab. Selain itu, serba-serbi Arab lainnya juga patut kita pelajari.
Apa-apa yang serba Arab itu terkadang membuat kita sinis hingga mencuat beberapa pertanyaan. Mengapa harus serba Arab? Nabi-nya Arab, perangkat ibadah yang didominasi Arab, hingga nanti jika di alam kubur dan surgapun kita hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab.
Sebagian dari kita menanggapinya dengan sinis. Mengapa tidak Jawa saja? Bukankah Jawa bagi kita lebih anggun. Mungkin jika nabi kita orang jawa maka kita disunahkan mengenakan blankon, bukan gamis, bahasa tulisnya aksara Jawa bukan huruf hijaiyah dsb.
Hal demikian ini terjadi mungkin kita tidak begitu faham bahwa sebenarnya banyak mutiara yang terpendam oleh Arab. Jika kita melihat sejarah, maka lebih dahulu mana peradaban Jawa dan Arab?
Jikalau dulu nabi yang dipilih oleh Allah adalah orang Jawa, mungkin agama ini tidak bisa langsung dikenal oleh dunia. atau mengenai bahasa misalnya, bahasa Arab memiliki banyak keunggulan lainnya, seperti bahasa yang ringkas dan penuh ma'na sampai makhorijul huruf yang lengkap mulai dari bibir hingga tenggorokan paling dalam. Hal ini pastinya tidak bisa kita temui dibahasa lain. Contohnya kita tidak bisa menemukan padanan huruf kho', a'in, qof, dsb. Selain itu, bahasa Arab terkenal sebagai bahasa kuno yang saat ini masih saja eksis.
Terlepas dari itu ssemua, hingga hari ini bahasa Arab menjadi bahasa yang terbelakang karena miskinnya kosa kata yang ia miliki. Arab kalah dengan bahasa Inggris dalam hal apapun. Entah bahasa kebudayaan, pendidikan maupun budaya. Hal ini tak laun dikarenakan perkembangan keilmuan yang tertinggal jauh dari negara-negara Arab. Sampai sini kesinisan kita tambah mencuat. Hingga seolah-olah berhasrat mengganti bahasa surga dengan bahasa Inggris saja. Bukankah surga itu penuh dengan hal yang istimewa di dunia? Bidadari cantik, makanan lezat, dan bentuk kenyamanan yang lain.
Sebenarnya tidaklah penting bahasa apa yang akan kita gunakan di kubur atau di surga nanti, karena keduanya adalah fadol dari Allah SWT. Pertanyaan yang seharusnya kita ajukan adalah apa atau kiat apakah yang harus kita lakukan agar bisa masuk surgaNya nanti. Karena itu yang lebih penting untuk kita bahas dan perdebatkan.
Mari biasakan berfikir mendalam mana perkara yang memang benar-benar untuk difikirkan karena itu memang perkara yang penting dan patut untuk difikirkan dan atau perkara mana yang sepele dan tak patut untuk difikirkan dengam lelahnya.
Wallahu a'lam
0 Response to "Kenapa Bahasa Surga Nanti Bahasa Arab?"
Post a Comment