Kebenaran Itu Tidak Memihak

pixabay.com

Sampai saat ini kita sepertinya masih belum biasa mengerti apa itu benar?. Menurut sebagian orang, benar adalah yang tidak salah. Namun yang terjadi kebanyakan saat ini, ada segerombolan orang mondar-mandir menjajakan kebenaran kepada masyarakat bak penjual asongan, sedangkan oleh orang yang melihat hal tersebut apa yang mereka bawakan itu bukanlah sebuah kebenaran. Jadi benar itu yang seperti apa?

Melihat gambaran diatas, sepertinya adakah kebenaran di dunia ini? Karena apa yang kita anggap benar pasti ada yang menilai hal itu bukanlah sesuatu yang benar. 

Saya lebih setuju dengan istilah pembenaran untuk menyebut setiap kebenaran yang ada di dunia ini. Hal ini didasari oleh kebenaran yang benar itu ya sesuai versi orang yang membawa kebenaran itu. Kebenaran terkadang sirna tatkala ia sampai pada orang lain. Dengan pembenaran yang demikian, maka kebenaran yang kita bawa sendiri juga tidak mustahil akan mengalami perubahan menurut ruang dan waktu yang menyelimuti kita. Karena pada dasarnya pembenaran merupakan kata kerja yang membutuhkan ruang dan waktu dan selalu bisa berubah.

Sampai disini, maka seharusnya kita siap untuk menghadapi begitu banyak kebenaran mengenai satu hal sampai pada titik dimana kita bisa berfikir normal, logis, netral, dan dalam menurut hati nurani masing-masing guna memilih satu diantara beribu macam kebenaran yang dihadapkan pada kita.

Kita punya potensi untuk memilih dan meyakini kebenaran sendiri-sendiri. Maka terkadang ironis juga tatkala seseorang meletakkan filter kebenarannya pada sebuah organisasi, partai, atau bahkan lembaga. Kebenaran yang ia yakini sesuai apa yang partainya anggap benar -misalnya- karena ia anggota partai tersebut. 

Kita semua punya hak dan sangat bisa menilai mana yang benar saat kita terlepas dari semua kepentingan. Jika sudah untung-untungan, maka sebenarnya sudah cukup untung kita diberi Gusti Allah otak untuk berfikir mana yang benar mana yang kurang benar.

Merdekakanlah dirimu, karena banyak penindasan berawal dari pikiran penentu kebenaran, termasuk membenarkan atau tidak setiap kata dalam tulisan ini.
Wallahu pemilik kebenaran.

0 Response to "Kebenaran Itu Tidak Memihak"

Post a Comment