Ini Bulan Ramadlan Ya? Saya Kira Bulan Mei

https://konsultasisyariah.com/27889-kultum-persiapan-menjelang-ramadhan.html

Tak terasa kita telah memasuki bulan Ramadlan lagi. Bulan yang suci, penuh berkah, dan ampunan. Bulan yang oleh para sahabat nabi dulu dinanti kedatangannya sejak 2 bulan sebelum bulan ini tiba, serta ditangisi para sahabat dipenghujungnya karena masa panen pahala bagi mereka telah usai. Mereka merasa begitu kehilangan saat Idul Fitri tiba.


Sebagian dari kita dan begitupun saya mungkin ada yang merasa bahwa tak ada yang istimewa dengan datangnya bulan ini. Hal itu bisa kita lihat dari cara penyambutan bulan ini yang memang biasa tak ada hal yang berarti. Ramadlan serasa bulan Mei karena memang tahun ini bertepatan dengan bulan Mei. Kalaupun ada yang senang dengan datangnya Ramadlan itu bukan murni kegembiraan pada Ramadlan seperti orderan yang meningkat, profit usaha yang macam-macam, atau ajang untuk irit-iritan, bermalas ria? Libur panjang, ketemu keluarga nantinya bagi anak rantauan, atau yang lainnya.

Hiruk pikuk aktifitas sehari-hari rupanya telah menyihir diri kita menjadi pribadi yang tidak peka, mendidik hati yang keras. Pilihannya hanya ada mengiyakan atau kita menjadi orang yang tak mengakuinya. Parahnya jika sampai titik ini kita belum sadar akan parahnya kondisi hati kita. Hati yang mati atau tertidur tidak akan kemecer pada agungnya bulan Ramadlan, begitulah juga hati saya. Ramadlan hanya ada bayang-bayang fatamorgana bernostalgia pada waktu kecil atau saat menunaikan ibadah bersama keluarga dirumah, selebihnya adalah nihil, tak ada yang spesial.

Salah satu solusi mengatasi hal ini ialah bisa kita membaca bacaan-bacaan keagamaan mulai dari kitab kuning, blog Islami, atau yang lain yang disana menerangkan betapa istimewanya bulan Ramadlan sehingga hati kita tergugah dan menjalani puasa penuh motivasi, tentunya dengan catatan menghindari bacaan yang dapat memprovokasi dan menganjurkan pada kekerasan serta ke-munkar-an.

Atau solusi kedua ialah dengan sesering mungkin berkumpul bersama orang-orang shalih atau mereka yang masih mengistimewakan Ramadlan. Dengan demikian mungkin kita bisa tercemar kebaikan mereka.

Ibadah puasa seharusnya menjadi ibadah yang istimewa, terlebih Allah berkata bahwa "Puasa itu milikku (Allah), dan aku sendiri yang akan membalasnya". Dari dawuh ini dikisahkan bahwa pada Yaumul Mizan atau hari pertimbangan ada seorang hamba yang timbangan amal baiknya habis karena untuk menambeli amal buruknya selama di dunia hingga datang orang lain yang dulunya didzalimi meminta ganti pahala dari orang tersebut, akan tetapi disatu sisi ia tidak punya amal selain amal puasa. Hingga akhirnya orang yang didzalimi itu tidak bisa meminta ganti dari pahala puasa orang itu karena pahala puasa adalah milik Allah dan tidak bisa digadaikan.

Wallahu a'lam...

0 Response to "Ini Bulan Ramadlan Ya? Saya Kira Bulan Mei"

Post a Comment