Entah dari mana kata ngabuburit itu muncul. Sehemat penulis yang telah nyantri sedari usia belia imut-imut hingga saat ini, ditanya sana sini "kamu kapan (nikah)? Kumismu iku lho wis tukul!" Penulis merasa belum pernah menemui kyai ma'nai kitab dengan gandul "ngabuburit". Berbeda dengan hal-hal yang terkait puasa lainnya seperti sahur, berbuka, zakat fitrah, lebaran, yang semuanya ada padanan katanya dalam bahasa Arab. Artinya penulis sering mengukirkan semua kata itu dengan tinta di kitab kuningnya. Hal ini berarti ngabuburit bukanlah bagian dari tradisi puasa, atau memang iya tradisi puasa, namun berarti ngabuburit merupakan budaya orang Indonesia asli dalam menjalankan ibadah puasa.
Ngabuburit sendiri sering diartikan sebagai aktifitas yang dilakukan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadlan guna menanti datangnya adzan Maghrib. Dengan demikian, pada umumnya orang berngabuburit pada sore hari atau maksimal ba'da Ashar. Aktifitas yang mereka lakukanpun beragam mulai menyiapkan sajian berbuka, bersantai gayeng dengan sanak famili, atau JJS (jalan-jalan sore) memandang indahnya senjanya gusti Allah. Penulis sendiri yang merasa sebagai santri mengisinya dengan ngaji Posonan.
Jika ngabuburit diartikan kegiatan menanti buka puasa, maka na'as sekali bagi mereka yang seorang pengangguran atau tak punya agenda apapun dalam sehari penuh, terlebih hari-hari selama Ramadlan yang kosong tak ada agenda apapun. Hal ini berarti sedari Imsak berdering mereka telah ngabuburit Mubakaran. Jika dibayangkan puasa di Indonesia yang 12 jam lebih lamanya, mereka akan kebingungan mau apa ngabuburit selama satu bulan penuh itu?. Bagi pengangguran yang sadar mungkin bijak-bijak saja dengan menyibukan banyak ibadah seperti dzikir, i'tikaf di masjid, tadarus Al qur'an atau yang lainnya. Berhubung di bulan yang suci ini pahala dilipat gandakan. Bahkan penulis punya kenalan yang ia menyengaja untuk nganggur selama bulan Ramadlan guna memfokuskan diri beribadah pada yang maha kuasa.
Akan tetapi, namanya sebagian manusia (baca: penulis saja) pasti akan mengalami titik jenuh saat melakukan aktifitas yang ajeg dalam rentan waktu sekian kalinya. Sepertinya kita butuh varian aktifitas lain untuk menyela-nyelaninya, menafikan aktifitas pertama tadi adalah beribadah, selama varian itu adalah perkara yang mubah, penulis rasa itu sah-sah saja, tidak merusak kebikan apa yang telah kita perbuat.
Dalam konteks ngabuburit, memang macam aktifitas yang dilakukan oleh Shoim bergantung pada posisi ia, dan juga waktu serta tempat dimana orang berpuasa itu berada. Rasanya 2017 kog aneh saja jika kita ngabuburit di sawah dengan jalan kaki, terlebih waktu sore adalah klimaks-klimaksnya tenaga kita menanti adzan Maghrib. Sudah ada kendaraan bermotor, Mall yang penuh dengan permainan, dsb. Hal ini bisa penulis buktikan jika dulu saat saya lagi imut-imutnya banyak sekali para muda-mudi nongkrong di pinggir jalan, sawah denga view yang indah-indah, namun sekarang semua sudah sepi menjelang Maghrib tiba. Rupanya para Pemuasa (orang yang berpuasa) sudah lebih asyik dengan HP Androitnya, apalagi saat ini lagi booming-boomingnya permainan 8 Ball Pool. Game online Beliard yang asyik punya, kita bisa main kapanpun melawan teman kita tanpa harus bertemu didunia langsung. Cukup meletakkan fisik kita yang puasa itu di dunia nyata dan menerbangkan pikiran kita di dunia maya kita sudah tidak merasakan susah payahnya puasa.
Game ini menakjubkan dan menurut hemat penulis sudah menggeser kepeminatan pada COC game yang sudah tidak seru lagi itu. Hanya bermodal kuota kita bisa ketawa jarak jauh ataupun dekat berasama teman, berharap-harap cemas, bahkan bisa juga misuh-misuh keakraban. Tanpa disadari pula kita juga mampu mengeratkan jalinan komunikasi dengam teman yang jauh disana, karena intentitas pengakrabannya lebih dari sekedar komentar di facebook atau media sosial yang lainnya.
Bagi anda yang belum pernah mencoba, silahkan isi ngabuburit anda tahun ini dengam game ini. Akan tetapi perlu diingat pula, bahwa bermain game bukan hanya saat bulan puasa atau kita bisa bermain diluar bulan suci ini. Namun bulan puasa ada hanya saat ini dalam kurun satu tahun, jadi berbijaklah menghabiskan waktu puasa untuk hanya sekedar bermain game. Karena faktanya, penulis yang asalnya coba-coba malahan sekarang tidak hanya main game ini untuk sekedar ngabuburit, akan tetapi setiap saat bahkan hingga larut malam juga kita main. Adapun ngabuburit bagi saya hanyalah mitos yang tak mistis, karena penulis menyibukan diri dengan PeDe tidur sedari pagi hingga sore. Hehe
Wallahu A'lam lah.
0 Response to "Bingung Ngabuburit Mau Apa? Coba Ini!"
Post a Comment