Derap Kaki

https://pixabay.com/en/footsteps-path-green-pink-metal-1697220/

Di ufuk timur, Sang Surya mengintip pertiwi, celoteh hewan-hewan pagi membumi

Ramai sekali

Malas aku bangun dari pembaringanku, ragaku seakan mati suri, ruhku kudekap

Dalam kamar gelap penuh bimbangku, pengap

Kusisirkan pandangan pada ruangan, samar terlihat cahaya, mereka masih terlelap


Kawan-kawanku

Teringat akan pepatah tua, bangun terlambat rezeki lewat, ayam menjadi tersangka

Ah, masa bodoh

Gusti Allah Maha Adil, jatahku di dunia, hanya Dia dan aku yang berhak mengambil

Kusisirkan mataku kembali, aku bangkit tak kembali, sadar

Waktu menunjuk sembilan, terkagetku bukan kepalang

Kukenakan pakaian, rapi, seperti mahasiswa semester akhir yang akan sidang skripsi

Baju putih, celana hitam

Agak jijik sebenarnya, dengan gaya pakaian seperti ini

Terbayang bagaimana koruptor-koruptor memakai gaya ini, ketika muda

Ah, sudahlah, aku tak peduli

Aku keluar, kutinggalkan kamar, ke arah tujuanku

Waktu berjalan, dunia berputar

Khalayak manusia di sekelilingku berjalan cepat layaknya tentara berjalan dengan hitungan satu dua tiga empat

Aku tertinggal, sedikit demi sedikit

Aku perbaiki langkahku, ku percepat

Menggigit bibir, menahan lemahnya semangat

Aku lelah, tetapi ku takkan menyerah

Aku berlari

Dari sini menuju mimpi

Kudengar derap kakiku beralas sepatu, di jalan penuh liku

0 Response to "Derap Kaki"

Post a Comment